Pages

Selasa, 10 April 2012

Tulisan IBD "Manusia dan Cinta Kasih


 Manusia dan Cinta Kasih


Cinta kasih adalah sebuah anugerah yang di berikan kepada sang Pencipta kepada kaumnya. Perasaan cinta kasih akan timbul dari diri kita sendiri kepada orang lain. Hal itu semacam perasaan yang saling menghargai antara satu dengan yang lainnya serta tidak memperdulikan perbedaan-perbedaan yang muncul di antara kita. Cinta kasih membutuhkan ketulusan dan pengorbanan serta rasa saling toleransi antara satu dengan yang lainnya.

Cinta kasih bukanlah rasa untuk memiliki satu sama lainnya tetapi rasa cinta kasih adalah rasa saling menghargai dan menghormati walaupun mempunyai perbedaan satu sama lainnya. Lain halnya dengan lirik lagu Agnes Monica feat Titi DJ yang berjudul Hanya Cinta yang Bisa “hanya cinta yang bisa menaklukan dendam, hanya kasih sayang tulus yang mampu menyentuh, hanya cinta yang bisa mendamaikan benci, hanya kasih sayang tulus yang mampu menembus ruang dan waktu”. Tak ada satupun orang yang bisa hidup tanpa merasakan cinta kasih.

Contoh tentang cinta kasih, seperti seorang ibu yang cinta kasih terhadap buah hatinya. Dia rela membawa kemana-mana sang buah hati selama 9bulan lamanya di dalam perutnya. Saat sang buah hati lahir, dia mempersiapkan semua kebutuhan untuk si buah hati dengan keringatnya sendiri sampai si buah hati besar.  Dan menjadi seseorang yang sukses bagi ibunya, keluarga serta negaranya. Pengorbanan ibulah yang sangat penting bagi seorang anak, tanpa ibu anak tidak akan bernilai apa-apa di mata orang banyak.

Kedamaian dunia tidak akan tercipta tanpa adanya cinta kasih. Jika kita ingin hidup damai di dunia ciptakanlah rasa saling peduli dan saling tolong menolong. Cinta kasih juga bisa diwujudkan dengan membantu orang yang sedang kesusahan, memberi perhatian kepada orang yang dikesampingkan, dan juga mengangkat martabat orang-orang yang tertindas.

Begitu banyak kekacauan di dunia ini yang di timbulkan dari tidak adanya rasa cinta kasih terhadap sesama kita. Padahal, jika kita saling menghargai dan menebarkan rasa cinta kasih kita kepada orang lain, maka orang lain juga akan menebarkan rasa cinta kasihnya kepada kita. Oleh sebab itu, selalu tebarkan rasa cinta kasih kita kepada orang lain, agar kedamaian selalu tercipta di lingkungan kita atau di dunia kita.


Tugas IBD

Manusia dan Cinta Kasih

Cinta…
Jika kita dengar kata – kata itu maka akan teringat pada satu definisi dasar yang berhubungan dengan persaan yang mungkin dapat mengingatkan kita pada seseorang yang memilki arti khusus dalam diri atau hidup kita. Persaan itu “Cinta” pasti akan datang pada diri setiap manusia ditampik atau tidak. Nurani setiap manusia pasti akan mengakui tentang perasaan yang satu itu ”Cinta” hanya saja mulutlah yang berkata bohong.
Cinta hanya datang pada mahluk Tuhan yang bernama manusia karena pada diri setiap diri manusia akan selalu diimbangi oleh akal dan nafsu. Dan cinta tidak akan pernah datang pada mahluk Tuhan lainnya karena mereka “Mahluk Tuhan Selain manusia” hanya memilki nafsu saja atau bahkan tidak sama sekali. Sebagai contoh sederhana malaikat, ia hanya memilki kebaikan saja dan selalu beribadah pada Tuhan begitu pula Iblis yang hanya memilki nafsu keburukan “menghasut dan selalu mengajak kita “manusia” agar mengikuti jalannya”. Kebaikan dan keburukan tersebut dapat dikategorikan kedalam nafsu atau emosionalitas. Pada binatang dan tumbuhanpun demikan. Hewan atau binatang hanya memilki nafsu dan bukan cinta karena pada hewan atau binatang didak disertai akal dan nurani.
Perasaan yang berawal dari pandangan mata hingga turun kehati merupakan bagian dari hidup dan kehidupan manusia, yang esensinya dapat melahirkan kreatifirtas dan cipta atau hasil karya melalui proses akhir, yaitu tanggung jawab. Cinta pada dasarnya dapat dikatakan sebagai budaya yang menggunakan perasaan serta akal sehat.
Ungkapan yang ditimbulkan dari satu kata cinta tentulah tidak dapat dilepaskan dari suatu media perantara yang dapat menggambarkan dan memvisualisasikan serta mendefinisikan tentang perasaan “Cinta” tersebut, baik melalui alat komunikasi “bahasa” yang melahirkan sajak, puisi dan lain sebagainya atau bahkan yang mengiramakan nada dan shimpony.
Jika kita berbicara mengenai cinta maka itupun tidak dapat dipisahkan dengan unsur – unsur seni dan kebudayaan yang ada. Cinta sama dengan budaya yaitu suatu rasa, karya dan karsa.
Cinta bukanlah suatu monopoli orang dewasa saja tetapi cinta juga dapat hadir pada anak kecil tanpa memandang siapa, dari mana, warna kulit dan lain sebagainya. Karena cinta pada dasarnya merupakan suatu rasa yang sangat sulit untuk diungkapkan, baik dengan kata atau nada. Cinta itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari kasih dan sayang karena keduanya “antara kasih dan sayang” merupakan aplikasi lanjutan atau esensi dari sebuah kata cinta melalui beberapa kata dalam bentuk kasih, sayang, pemujaan dan lainnya yang kesemuanya akan dibalut dalam satukata tingkat tinggi, yaitu tanggung jawab.
Cinta itu sendiri memilik unsur – unsur yang mempengaruhinya. Dengan kata lain penunjang sebagai pembuktian dari pengorbanan karena cinta syarat akan pengorbanan. Seperti ; Tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, pengertian saling percaya dan terbuka dan masih banyak lagi.
Muhamad Iqbal. seorang philosof Pakistan mengatakan tentang cinta. Cinta dimata Iqbal memiliki dimensi spiritual yang dinamakan Isyqo muhasbat yang memberikan daya kreatifitas yang hidup dan sebagai berdirinya suatu pribadi dan kepribadian. Dimana cinta menduduki urutan pertama dalam tariqh (suatu jalan, cara atau ikhtiar) hingga menuju penyempurnaan diri dan pensucian hati. Cinta menurutnya juga merupakan stasiun terakhir yang terletak pada Tuhan yang bersifat fundamental.
Definisi tepat yang dapat menggambarkan tentang cinta sangatlah sulit untuk dijelaskan secara terperinci dan sempurna, karena jika api cinta sudah berlobar maka akan sangat sulit untuk dipadamkan. Cinta merupakan kekuatan spiritual yang dapat membangkitkan fungsi – fungsi kecerdasan emosional dan secara spiritualitas dapat menembangkan potensi – potensi orang  yang sedang mengalaminya.

Tulisan Konsepsi IBD dalam Kesusastraan


UNTUKMU IBU :)


Ku ambil secarik kertas, dan ku tuliskan sebuah kata untukmu

Terima kasih kuucapkan kepadamu ibu

Atas semua pengorbanan dan kerja keras yang kau berikan untukku

Setiap detik, setiap menit dan setiap jam rela kau berikan untukku

Tapi untuk sampai saat ini diri ini belum bisa membalas semua kebaikanmu

 
Jasa yang telah kau berikan untukku sangatlah bermanfaat
Sungguh besar tenaga yang kau korbankan kepada ku
Kasih sayangmu begitu sempurna bagaikan tempat terindah
Cintamu merupakan anugerah yang dikirimkan dari-Nya

Terima kasih ibu .......
Takkan ku lupakan semua jasa yang kau berikan kepadaku
Di setiap waktuku hanyalah rasa bahagia ku darimu
Doa yang ku pinta hanya satu "Lindungilah ibuku :)"

               

Tugas IBD

 "Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesustraan"


IBD adalah salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai – nilai budaya. Yang semulanya IBD berasal dari bahasa inggris The Humanities, yaitu istilah latin humanus, yang berati manusiawi, berbudaya, dan halus. Agar orang tersebut dapat mempelajarinya lebih dari itu.
Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang akan lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan – gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif. Akan tetapi dalam bentuk musik misalnya, kata – kata penciptanya yang tertelan oleh melodinya.


A. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGANKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak pandangannya. Dalam bahasa Indonesia istilah prosa tadi sering kita terjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan menjadi bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi, yaitu roman, atau novel, atau cerpen.
Contohnya prosa lama dan prosa baru yang kesusastraannya dari dalam Indonesia.
· Prosa lama meliputi:
1. Fabel.
2. Legenda.
3. Cerita rakyat (fokslore).
4. Tambo.
5. Cerita pelipur lara.

· Prosa baru meliputi:

1. Roman.
2. Riwayat.
3. Antologi.
4. Resensi.
5. Kritik.